Kelebihan & Kekurangan Terapi
Humanistik
Terapi eksistensial humanistik adalah
terapi yang sesuai dalam memberiakan bantuan kepada klien. Karena reori ini
mencangkup kekacauan, keniscayaan, keputusan manusia dalam dunia tempat ia
bertanggung jawab atas dirinya. Terapi eksistensial humanistic terfokus pada
kondisi manusia. Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang menekankan
pada suatu pemahaman atas atas manusia alih-alih suatu sistem teknik-teknik
yang digunakan mempengaruhi klien. Tujan terapi eksistensial humanistik ini
agar klien mengalami keberadaannya secara otensik dengan menjadi dasar atas
keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan
bertindak berdasarkan kemampuannya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan
beserta ciri-ciri yang berorientasi pada teknik humanistik.
A. Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihan :
1)
Mengakui
pentingnya dari pribadi ke pribadi
2)
Teknik
ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan
kepercayaan diri.
3)
Adanya
kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri.
4)
Memanusiakan
manusia.
5)
Bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis
terhadap fenomena sosial.
6)
Pendekatan
terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien seperti
masalah karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun
masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa.
Kekurangan :
1) Dalam metodologi, bahasa dan
konsepnya yang mistikal
2) Dalam pelaksanaannya tidak memiliki
teknik yang tegas
3) Terlalu percaya pada kemampuan klien
dalam mengatasi masalahnya (keputusan ditentukan oleh klien sendiri)
4) Memakan waktu lama.
B. Ciri-ciri yang berorientasi pda
teknik humanistik :
1) Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya
berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2) Member tekanan pada
kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai
lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis
dan reduksinistik.
3) Menyadarkan diri pada kebermaknaan
dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur
penelitan yang akan digunakan.
4) Memberikan perhatian penuhdan
meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta pada
perkembangan potensi yang inheren
pada setiap individu.
Daftar
Pustaka :
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika
Aditama.
Basuki,
H. M. A. (2008). Psikologi Umum.Jakarta:
Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar