Selasa, 08 Desember 2015

MATERI KE-2 PSIKOLOGI MENEJEMEN

Nama   : Fauziah
NPM    : 13513333
KELAS: 3PA10

Fungsi Perencanaan & Pengoranisasian
(Seleksi dan Penempatan Pelatihan dan Pengembangan)
A.    SELEKSI
Seleksi dan penempatan merupakan fungsi batas dari systemcalon tenaga kerja akan dinilai seberapa jauh mereka memiliki ciri-ciri yang diinginkan atau yang ada pada syarat.
Pengumpulan data terdiri dari dua cara, yaitu :
1.      Secara mekanikal.
2.      Secara klinikal.

Proses seleksi ada dua tahap, yaitu :
a.       Tahap I : pencarian calon tenaga kerja dengan menggunakan iklan, pendekatan langsung, pengajuan langsung dari tenaga kerja.
b.      Tahap II ini juga memiliki beberapa tahap, yaitu :
Ø  Tahap 1 : seleksi surat lamaran, calon tenaga kerja membuat surat lamaran pekerjaan.
Ø  Tahap 2 : wawancara awal, calon tenaga kerja menjalani wawancara awal yang dilakukan oleh perusahaan.
Ø  Tahap 3 : ujian, psikotes, wawancara, calon tenaga kerja mengukuti ujian tulis, psikotes dan kemudian wawancara.
Ø  Tahap 4 : penilaian akhir, setelah calon tenaga kerja melakukan tes (wawancara awal, ujian, psikotes, dan wawancara).
Ø  Tahap 5 : pemberitahuan dan wawancara akhir, selesai menjalankan berbagai tes calon tenaga kerja menunggu pengumuman dan jika calon tenaga kerja tersebut diterima perusahaan kemudian calon tenaga kerja menjalani wawancara akhir.
Ø  Tahap 6 : penerimaan, calon tenaga kerja siap kerja di perusahaan.
Penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan utk mendistribusikan para calon tenaga kerja pd pekerjaan yg berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan dari calon utk berhasil pd pekerjaan (Munandar, 2001).
Jika terjadi kesalahan penempatan (missplacement) maka perlu diaakan suatu progam penyesuaian kembali karyawan.
a.       Menempatkan kembali pd posisi yg lebih sesuai.
b.      Menugaskan kembali dengan tugas-tugas yg sesuai dengan bakat dan kemampuan.

B.     PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.
a.       PENGEMBANGAN
Kesempatan belajar yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan. Pengembangan lebih difokuskan untuk jangka panjang dan digunakan untuk mempersiapkan karyawan agar sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan organisasi.

b.      TRAINING
Ø  Merupakan kegiatan yang dirancang yang memberikan kesempatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan pada pekerjaan yang sedang dijalani.
Ø  Pelatihan membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan.
Ø  Tujuan dari pelatihan dan pengembangan secara umum, yaitu :
ü  Meningkatkan produktivitas
ü  Meningkatkan mutu
ü  Meningkatkan ketetapan dalam perencanaan SDM
ü  Meningkatkan semangat kerja
ü  Menarik dan menahan tenaga kerja
ü  Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
ü  Menghindari keusangan
ü  Menunjang pertumbuhan pribadi

Ø  Prinsip atau Teori Belajar
1.      Reinforcement Theories
Teori ini menekankan tenaga kerja termotivasi untuk melakukan atau menghindari perilaku karena adanya penguatan dan konsekuensi yang diberikan.
2.      Social Learning
Teori ini menekankan bahwa proses belajar diperoleh dari observasi orang lain yang kredibel dan berpengetahuan. Menurut teori ini, kemampuan atau perilaku baru diperoleh dari mengalami langsung konsekuensi dari kemampuan atau perilaku tersebut dan dari proses observasi dan melihat konsekuensinya.
3.      Goal Theory
Teori ini memilik asumsi bahwa perilaku merupakan hasil dari niat (intention) dan tujuan (goals) seseorang. Dalam hal ini, pemberian tujuan yang spesifik akan menghasilkan peningkatan kinerja.
4.      Need Theories
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar trainee dan komunikasikan bagaimana training yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
5.      Information Processing
Teori ini menekankan penekanan pada proses internal yang terjadi ketika training seperti persepsi, retensi (memori), encoding, dan retrieval.

Ø  Metode Training
Terdiri dari 2 metode, yaitu :
1.      Tradisional
Dibagi menjadi 3, yaitu :
a.       Presentation Methods
ü  Lecture
ü  Audiovisual Training
b.      Hands-On Methods
ü  On Job Training
ü  Simulasi
ü  Role Play
ü  Studi Kasus
c.       Group Building
ü  Adventure Learning
ü  Team Training
2.      Technology Use
Dibagi menjadi 2, yaitu :
a.       Computer-Based Training
ü  CD-ROM;DVD
ü  Interactive Video
ü  Online Learning
b.      Simulations
ü  Virtual
Ø  Transfer of Training
a.         Transfer of training mengacu kepada apakah trainee dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan di dalam training secara efektif dan kontinu kedalam pekerjaannya.
b.        Tujuan utama dari transfer of training adalah terjadinya Generalization dan Maintenance.
1)      Generalization, yaitu kemampuan trainee untuk mengaplikasikan hasil dari training kedalam masalah dan situasi pekerjaan yang diperoleh.
2)      Maintenance, yaitu proses untuk melakukan secara terus-menerus kemampuan yang diperoleh dari training.

Ø  Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas Transfer of Training:
  1. Kondisi kerja, seperti tekanan waktu, peralatan yang kurang baik, dan budget yang tidak memadai
  2. Kurangnya dukungan peer
  3. Kurangnya dukungan manajemen
Ø  Evaluasi
Tujuan:
1.      Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program
2.      Menilai faktor yang berkontribusi terhadap proses pembelajaran dan konten pelatihan
3.      Identifikasi trainee yang mendapatkan hasil tertinggi atau terendah dari program
4.      Membantu program marketing dengan pengumpulan informasi dari partisipan
5.      Menentukan keuntungan dan kerugian finansial program
6.      Membangdingkan keuntungan dan kerugian traning vs. Nontraining
7.      Membangdingkan keuntungan dan kerugian dengan program training lain
Untuk mengevaluasi program training, sebuah perusahaan harus mengidentifikasi hasil atau kriteria yang akan diperoleh dari program training. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Reaction Outcomes
Yaitu persepsi trainee terhadap program. (Fasilitas, pelatih, isi program).
Metode: Survey & Interview
b.      Learning or Cognitive Outcomes
Berkaitan dengan sampai mana trainee familiar dengan prinsip, fakta, teknik, prosedur, atau proses yang ditekankan dalam program.
Metode: Test & Work samples
c.       Behavior and Skill Based Outcames
Digunakan untuk menilai tingkat kemampuan(skills) motorik atau teknis dan perilaku seperti menerima kemampuan baru(Learning), dan menggunakan kemampuan tersebut dalam pekerjaan (Skill transfer).
Metode: test, observasi, peer, konsumen, manager ratings
d.      Affective Outcomes
Berkaitan dengan sikap dan motivasi, seperti motivasi belajar, safety attitudes, dan Customer Service Orientation.
Metode: Survey, interview, focus group
e.       Result
Menentukan hasil dari program training terhadap perusahaan. Seperti, meningkatnya produksi, berkurangnya kerugian karena employee turnover, kecelakaan, peralatan, peningkatan kualitas produk atau CS.
Metode: Observasi, performance data dari catatan atau database perusahaan.
f.       Return on Investmen
Membandingkan keuntungan moneter dengan cost yang dilakukan untuk training.
Metode: Economic Value.

SEMANGAT BELAJAR J J J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar