A. PENGERTIAN HIMPUNAN
Himpunan merupakan
kumpulan benda-benda atau objek-objek yang telah terdefinisi secara
jelas atau sekumpulan objek yang mempunyai satu kesatuan serta
mempunyai keterikatan diantara anggota-anggotanya.
Contoh himpunan:
- Kumpulan
kata dalam kamus
- Kumpulan
buku dalam perpustakaan
Sifat keterikatan yang
ada dalam kumpulan tersebut biasa disebut sifat-sifat dari himpunan:
1. Setiap
objek dapat dibedakan dari yang satu dengan yang lainnya yang ada dalam unsur/elemen
dari himpunan itu sendiri.
2. Dapat
dibedakan mana anggota himpunan dan mana yang bukan.
Contoh:
Umum: -
himpunan mahasiswa ikip pgri bali yang namanya mulai dari huruf A
- himpunan binatang berkaki 2
-
ilmu geometri berhubungan dengan matematika yang berhubungan dengan titik
Khusus: - himpunan
bilangan positif
- himpunan bilangan real yang
x≤5004
-
himpunan asli yang 2 <x<60
ü Lambang himpunan
biasa ditulis sebagai berikut: “A” = { }
ɛ
= elemen / unsur
B. MENYATAKAN ATAU
MENULIS SUATU HIMPUNAN
1. Cara
pendaftaran
Suatu cara yang
dipergunakan untuk menulis himpunan dengan cara mendaftarkan setiap elemen /
unsur dari himpunan tersebut.
Contoh: himpunan
bilangan bulat yang kurang dari sama dengan 18, ditulis B= {0,1,2,3,...}
2. Cara
pencirian
Suatu cara yang dipakai
untuk menyatakan / menulis himpuna dengan cara menulis karakteristik dari
setiap elemen / unsur himpunan tersebut.
Contoh: himpunan
bilangan real yang 2,005<x≤10,11
Dinyatakan dalam bentuk
pencirian menjadi R={x/2,005<x≤10,11;xϵR}
C. JUMLAH UNSUR
SUATU HIMPUNAN
Banyaknya elemen atau
unsur yang terkandung didalam himpunan itu sendiri , biasanya di beri simbol “
N(A)”= kardinal.
Contoh :
1. A=
{a,i,u,é,o,e}
“N(A)”= 6
2. B=
{-2,-1,0,1,2,3,4}
“N(A)”=7
D. MACAM-MACAM HIMPUNAN
1. Himpunan
Kosong
Himpunan yang tidak
memiliki elemen atau unsur. Simbol himpunan kosong
i. { }
ii. Ф atau Ǿ
Contoh : - himpunan
nama hari yang diawali huruf z
-himpunan
bilangan bulat 4<x<5
Jika
ditulis dengan cara pencirian menjadi : A= {x/x}
2. Himpunan
Bagian
Jika A adalah himpunan,
B juga himpunan maka himpunan A dikatakan himpunan bagian dari
himpunan B jika dan hanya jika untuk setiapn x elemen berada dalam
himpunan A dan untuk setiap x elemen pula berada dalam himpunan B.
Simbol : “C”
Contoh :
A={1,3,5,7}
B=Himpunan bilangan
bulat positif yang kurang dari 25
Jadi ACB
3. Himpunan
Bagian Sejati
Jika A adalah suatu
himpunan dan B juga merupakan suatu himpunan maka himpunan A dikatakan himpunan
bagian yang sejati dari himpunan B , jika dan hanya jika untuk setiap x elemen
berada dalam himpunan B , paling sedikit sekurang kurangnyaada 1 elemen B Yang
tidak berada dalam himpunan A.
Contoh :
A= {1,3,5,7}
B=Himpunan bilangan
bulat positif yang kurang dari 25
Jadi ACB adalah
himpunan bagian sejati
4. Himpunan
berhingga
Suatu himpunan yang
elemen unsur/ anggotanya dapat dihitung banyaknya atau
berhingga banyaknya. Biasanya untuk menyatakan atau menulis himpunan
ini tidak perlu ditulis secara keseluruhan dari elemen-elemennya ,cukup ditulis
anggota awalnya serta anggota akhirnya.
Contoh :
A=himpunan bilangan
bulat positif < 2000
Jadi
A={0,1,2,3,4,...,1999}
5. Himpunan
Tak Berhingga
Suatu himpunan yang
elemen / unsur maupun anggotanya tidak dapat dihitung banyaknya(tak berhingga).
Untuk menyatakan / menulis himpunan ini tidak perlu ditulis semuanya ukup
ditulis elemen awal dan titulis 3 titik tanpa ada elemen berikutnya.
Contoh:
Himpunan bilangan asli
Jadi A= {1,2,3,...}
6. Himpunan
Semesta(S)
Suatu himpunan yang
elemen/unsur anggotanya merupakan keseluruhan dari objek objek pembicaraan
didalam himpunan itu sendiri.
Contoh :
A= himpunan garis yang
saling berpotongan dalam suatu bidang datar
B= Himpunan suatu kurva
yang saling berpotongan dalam suatu bidang datar
Jadi himpunan semesta
adalah kumpulan titik-titik pada suatu bidang datar
7. Himpunan
Complument ( Ac)
Jika S adalah himpunan
semesta dan A merupakan suatu himpunan bagian dari himpunan S, Maka Ac adalah
suatu himpunan yang elemen atau unsur atau anggotanya adalah yang tidak berada
pada himpunan A itu sendiri.
8. Himpunan
Bersandi
Jika A dalah himpunan
dan B juga himpunan maka Himpunan A dikatakan himpunan bersandi dari
himpunan B jika dan hanya jika paling sedikitnya ada satu atau lebih unsur atau
elemen dari kedua himpunan tersebut mempunyai anggota yang sama.
Contoh ;
A=
{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
B= {5,7,9,11,13,15,17}
Jadi A bersandi B=
{5,7,9}
9. Himpunan
Lepas
Jika A adalah suatu
Himpunan dan B juga himpunan , maka A dikatakan himpunan lepas dari himpunan b
jika dan hanya jiak kedua himpunan tersebut tidak mengandung unsur atau elemen
yang saling bersekutu.
Contoh:
A = {x/x bilangan
ganjil}
B = {x/x bilangan
genap}
Jadi A himpunan lepas B
10. Himpunan Sama
Jika A suatu himpunan
dan b juga merupakan suatu himpunan maka himpunan A dikatakan Himpunan sama dengan
himpunan B ,jika dan hanya jika untuk setiap x elemen berada dalam himpunan A
dan x elemen berada pula pada himpunan B , begitu pula sebaliknya, maka
dikatakan himpunan sama.
Contoh :
A={a,i,u,e,o}
B={u,e,o,a,i}
Jadi A=B
11. Himpunan
Sederajat
Jika A merupakan suatu
himpunan dan b juga merupaakan suatu himpunan, maka himpunan a dikatakan
himpunan sederajat dengan himpunan B jika dan hanya jika kedua himpunan
tersebut mempunyai jumlah bilangan kardinal.
Contoh ;
A={a,b,c,d,e,f,g}
B={0,1,2,3,4,5,6}
N(A)= 7
N(B)=7
N(A)=N(B)
Jadi A sederajat dengan
B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar